best

Download Disini

Featured Post

CONTOH PROPOSAL TARTIL QUR'AN TERBARU 2020

       I.             PENDAHULUAN                  Dengan rahmat tuhan yang maha Esa serta dengan memanjatkan do’a dan puji syukur ...

MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF


BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

                Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat kompleks dalam kaitanya dengan bagaimana menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan juga menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dalam artian menyenangkan. Proses ini melibatkan berbagai unsur yang termasuk dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi atau sering terjadi selama ini adalah bahwa pembelajaran diartikan oleh sebagian besar unsur belajar selama ini, baik itu guru maupun siswa adalah pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter dalam arti, gurulah yang berhak menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang kreatifitas baik bagi siswa maupun guru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
               Hal ini menjadi suatu dasar yang membuat suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan di atas menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan bisa menciptakan motivasi belajar yang lebih bagi siswa seakan-akan terpasung oleh beberapa contoh hal diatas.

B. Rumusan Masalah

1). Apakah pengertian dari pembelajarn inovatif ?
2). Bagaimana karakteristik pembelajaran inovatif ?
3). Bagaimana saja model-model pembelajaran inovatif ?
4). Mengapa calon guru penting mempelajari pembelajaran inovatif  ?

C. Tujuan

1). Untuk mengetahui pengetian dari pembelajaran inovatif
2). Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran inovatif.
3). Untuk mengetahui bagaimana saja model-model pembelajaran inovatif.
4). Untuk mengetahui pentingnya mempelajari pembelajaran inovatif bagi calon guru.
5). Untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran PKn

D. Metode dan Teknik Penulisan

                Metode dan teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis yang kemudian data tersebut akan dijadikan dasar atau pedoman untuk melihat adanya ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan sebagai penyebab dari permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini. Sumber – sumber yang dijadikan sebagai rujukan untuk studi pustaka diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Baik itu buku maupun situs – situs yang ada di internet.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : Merupakan bagian pendahuluan yang latar belakang masalah, perumusan  masalah,    tujuan penelitian, metode dan tehnik penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : Merupakan pembahasan yang menguraikan tentang tema yang dibahas berdasarkan hasil pengolahan data dan informasi dari berbagai sumber.
BAB III : Merupakan bagian akhir dari karya tulis ini dalam bentuk kesimpulan hasil yang disampaikan penulis.

BAB IIPEMBAHASAN


A). Pengertian Pembelajaran Inovatif

                Pembelajaran inovatif merupakan suatu pemaknaan terhadap proses pembelajaran yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori pebelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran. Seperti teori belajar konstruktifis dan teori lainnya.
                Dari segi definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Sudah barang tentu perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik ari sebelumya. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada penguasaan hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pebelajaran yang semacam ini akan membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil pembelajaran serta ketidak bermaknaan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
                Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang bepusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disususun, dan dikondisiskan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari sinilah seluruh perancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa dan subyek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran, dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif.

B). Karakteristik Pembelajaran Inovatif

               Model pembelajaran inovatif memiliki karakteristik yang khas, di antaranya guru memiliki keinginan untuk melakukan perubahan, pemahaman dan keterampilan untuk mencapai tujuan, memahami benar apa faktor-faktor penunjang, menggunakan strategi atau metode melaksanakan perubahan, dan mengevaluasi ketercapain tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan, karakteristik tersebut meliputi :
·         Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan manfaat atau keuntungan, bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, prestise sosial, kenyamanan, kepuasaan dan lainnya. Konfirmanilitas/Kompatibel (Compatibility), ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (value), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
·         Kompleksitas (complexity), ialah tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Trialabilitas (Trialability), ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.  Dapat diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat. Adapun beberapa kemampuan bidang yang dapat diamati, diantaranya : manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum,dll.

C). Model-model Pembelajaran Inovatif

·         Model Examples Non Examples
Contoh dapat dari Kasus/Gambar yang Relevan dengan Kompetensi Dasar.
Langkah-langkah :
*Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
*Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus
*Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk  memperhatikan/menganalisa gambar
*Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
*Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
*Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
*Kesimpulan.
·         Picture And Picture
Langkah-langkah :
*Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
*Menyajikan materi sebagai pengantar
*Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
*Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
*Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
*Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
*Kesimpulan/rangkuman.
·         Numbered Heads Together
Langkah-langkah :
*Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
*Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
*Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
*Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
*Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
*Kesimpulan.

·         Cooperative Script
Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
*Guru membagi siswa untuk berpasangan
*Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
*Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
*Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :
    (a)Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
    (b)Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
*Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya
*Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru
*Penutup.
·         Kepala Bernomor Struktur
Langkah-langkah :
*Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
*Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkai. Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
*Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
*Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
*Kesimpulan.

·         Student Teams-Achievement Divisions (Stad)/Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)
Langkah-langkah :
*Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
*Guru menyajikan pelajaran
*Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
*Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
*Memberi evaluasi
*Kesimpulan.
·         Jigsaw (Model Tim Ahli)/(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)
Langkah-langkah :
*Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim
*Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
*Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
*Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
*Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
*Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
*Guru memberi evaluasi
*Penutup.

·         Problem Based Instruction (PBI)/(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)
Langkah-langkah :
*Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. *Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
*Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
*Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
*Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
*Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
·         Artikulasi
Langkah-langkah :
*Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
*Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
*Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
*Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
*Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
*Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
*Kesimpulan/penutup.

·         Mind Mapping
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
*Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
*Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
*Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
*Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
*Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
*Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
·         Make – A Match (Mencari Pasangan) (Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah :
*Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
*Setiap siswa mendapat satu buah kartu
*Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
*Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
*Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
*Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
*Demikian seterusnya
*Kesimpulan/penutup

·         Think Pair And Share (Frank Lyman, 1985)
Langkah-langkah :
*Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
*Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
*Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
*Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
*Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa
*Guru memberi kesimpulan
*Penutup
·         Debat
Langkah-langkah :
*Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya kontra
*Guru memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
*Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
*Sementara siswa menyampaikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
*Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
*Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang diinginkan.

D). Pentingnya Pembelajaran Inovatif

                Daya kreativitas dan inovasi secara alamiah telah dimiliki oleh setiap orang. Namun tumbuh dan berkembangnya pada setiap orang ini akan berbeda tergantung dari kesempatan masing-masing untuk mengembangkannya. Pengembangan atau tumbuhnya dengan subur kreativitas dan inovasi pada setiap orang atau sehubungan dengan pekerjaan guru adalah dengan adanya latihan yang berkesinambungan. Latihan ini harus dibarengi pula dengan penanaman sikap dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang berlandaskan pada IMTAQ.
                Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru. Dengan adanya inovasi pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat belajar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh semangat, dan penuh tantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmu dan guru juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik untuk menuju tercapainya tujuan pembelajaran.



BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

                Jika dilihat dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inovatif memiliki karakteristik yang khas, di antaranya guru memiliki keinginan untuk melakukan perubahan, pemahaman dan keterampilan untuk mencapai tujuan, memahami benar apa faktor-faktor penunjang, menggunakan strategi atau metode melaksanakan perubahan, dan mengevaluasi ketercapain tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan.
                Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.

B. Saran                           

               Penting sekali bagi calon guru untuk memahami pembelajaran inovatif, karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Bukan karena itu saja tetapi juga karena cepat atau lambatnya suatu inovasi dapat diterima akan sangat tergantung pada karakteristik inovasi itu sendiri dan juga dipengaruhi oleh atribut-atribut inovasi itu sendiri. Oleh karena itu seorang innovator atau guru harus senantiasa memperhatikan karakteristik dan atribut inovasinya agar dapat dengan cepat diterima sasaran inovasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://devidportofolio.blogspot.com/2008/11/ model-model-pembelajaran.html
Djamarah Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Edukasi Kompasiana. 2011. Pentingnya Inovasi Dalam Pembelajaran. Diunduh dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/24/pentingnya-inovasidalam-pembelajaran-
396045.html pada tanggal 26 Juni 2013
http://andreanperdana.blogspot.com/2013/02/apa-sih-pentingnya-inovasi-pembelajaran.html pada tanggal 26 Juni 2013
Sumantri Mulyani, Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Maulana
file.upi.edu/…/INOVASI_PENDIDIKAN/Inovasi_Pendidikan.pdf


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF"

Posting Komentar