PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSI PELUANG 2020
PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSI PELUANG
2.1 Pengertian Peubah Acak
Bidang
statistika berurusan dengan penarikan inferensi tentang populasi dan sifat
populasi. percobaan yang di lakukan member hasil yang memungkinkan. Pengujian
suku cadang elektronik merupakan suatu contoh percobaan statistika, suatu istilah yang memerikan setiap proses yang menghasilkan pengamatan yang
berkemungkinan. Sering kali amat penting mengaitkan suatu bilangan sebagai
pemerintah hasil tersebut. Sebagai contoh,ruang sampel yang memerikan secara rinci setiap kemungkinan
hasil bila tiga suku cadang elektronik di uji dapat di tulis sebagai berikut.
T = (
BBB,BBC,BCB,CBB,BCC,CBC,CCB,CCC ).
Bila B menyatakan ‘baik‘ dan C menyatakan ‘cacat’ tentunya kita ingin mengetahui berapa
banyaknya cacat yang terjadi. jadi setiap titik di ruang sampel akan dikaitkan dengan suatu bilangan 0, 1, 2,
atau 3. Bilangan ini. ternyata,besaran acak yang ditentukan oleh hasil percobaan. Bilangan ini dapat di pandang
sebagai nilai yang dicapai oleh peubah
acak,x,banyaknya barang yang cacat bila tiga suku cadang elektronik diuji.
Definisi 2.1 : peubah
acak ialah suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real pada setiap unsure dalam ruang sempel.
|
Peubah acak akan
di nyatakan dengan huruf besar, misalnya X,
sedangkan nilainya di nyatakan dengan
huruf kecil padannya, misalnya x,
Dalam contoh suku cadang elektronik tadi, peubah acak X. mendapat nilai 2 untuk semua unsur pada himpunan bagian.
E = ( CCB,CBC,BCC )
Dari ruang
sampel T. tadi, tiap kemungkinan nilai X menggambarkan suatu kejadian yang
merupakan ruang bagian dari ruang sampel perconaan tersebut.
contoh
2.1
Dua bola diambil
satu demi satu tanpa di kembalikan dari suatu kantung berisi 4 bola merah
dan 3 bola hitam. Bila Y menyatakan
jumlah bola merah yang di ambil makanilai y
yang mungkin dari peubah acak Y adalah
Ruang
sampel
|
y
|
ABB
ACB
BAC
BCA
CAB
CBA
|
3
1
1
0
0
1
|
Contoh
2.2
Tiga orang
petani: Pak Ali, Badu, dan Cokro menitipkan pecinya di pagi hari pada seorang
anak. Sore harinya si anak mengembalikan
peci tersebut secara acak pada ketiga petani. Bila Pak Ali , Badu, dan Cokro
dalam urutan seperti itu menerima peci dari si anak , maka tuliskanlah titik
sampel untuk semua urutan yang mungkin mendapatkan peci tersebut dan kemudian
mencari nilai c dari peubah acak C yang menyatakan jumlah urutan yang cocok.
jawab
Bila A, B dan C menyatakan masing – masing peci Pak Ali ,Badu dan Cokro maka susunan pengambilan peci yang
mungkin dan padannya yang cocok (c) adalah
Ruang
sampel
|
c
|
ABC
ACB
BAC
BCA
CAB
CBA
|
3
1
1
0
0
1
|
Dalam kedua
contoh di atas ruang sanpel mengandung jumlah anggata yang berhingga akan tetapi, bila satu dadu di
lantunkan sampai angka 5 muncul ,maka di proleh ruang sampel dengan deretan
dengan anggota yang tak berhingga.
T = {L,BL,BBL,BBBL, ….}
Dengan L menyatakan munculnya 5 dan B bukan 5 yang muncul. Tetapi dengan
cobaan ini pun banyaknya unsure dapat di
samakan dengan seluruh bilangan bulat sehingga terdapat unsure pertama, kedua,
ketiga,dan seluruhnya, jadi dapat di baca.
Definisi 2.2 jika
suatu ruang sampel mengandung titik yang
berhingga banyaknya atau sederhana anggota yang banyaknya sebanyak
bilanganbulat, maka ruang sampel itu di
sebut ruang sampel diskret.
|
Hasil suatu
percobaan statistika mungkin saja takberhingga ataupun tak terhitung. Contoh seperti
itu, misalnya, penelitian mengenai jarak yang di tempuh bila suatu mobil merek
tertentu di jalankan pada jalan tertentu dengan 5 liter bensin. bila di
misalkan jarak suatu peubah yang di ukur
dengan suatu derajat ketelitian tertentu maka jelas bahwa kemungkinan jarak
yang di tempuh dalam ruang sampel
takberhingga banyaknya sehingga tidak mungkin dengan banyaknya bilangan bulat. Begitupun,bila
kita ingin mencatat lamanya waktu yang di
perlukan oleh suatu reaksi kimia maka sekali lagi yang dapat di buat
untuk ruang sampel tidak selalu diskret.
Definisi 2.3 bila
ruang sampel mengandung titik sampel yang
takberhingga banyaknya dan banyaknya sebanyak titik pada sepotong
garis, maka ruang sampel itu di sebut ruang sampel kontinu.
|
Suatu peubah
acak di sebut peubah acak diskret bila
himpunan kemungkinan hasilnya terhitung. Karena kemungkinan nilai y pada contoh
2.1 adalah 0,1 dan 2 dan kemungkinan nilai c di contoh 2.2 adalah 0,1 dan 3
maka Y dan C peubah acak diskret peubah acak yang dapat mempoleh semua nilai pada skala kontinu
di sebut peubah dengan nilai suatu
peubah acak kontinu tepat sama dengan niali ruang sampel kontinu. sering
pula kemungkinan nilai suatu peubah acak
kontinu tepat sama dengan nilai pada
ruang sampel kontinu. Hal ini terjadi misalnya bila peubah acak menggambarkan
jarak tempuh suatu mobil merek tertentu pada suatu uji jalan menggunakan 5
liter bensin.
Dalam kebanyakan
persoaalan praktis, peubah acak kontinu menyatakan data yang di ukur, seperti seluruh kemungkinan tinggi,
berat, temperatur, jarak, atau jangka hidup, sedangkan peubah acak diskret
menggambarkan data cacah, seperti
banyak barang yang cacat dalam sampel sebesar k barang atau banyak korban meninggal didalam suatu jalan raya pertahun.
Perhatikan bahwa peubah Y dan C contoh 2.1 dan 2.2. menyatakan data cacah,
y menyatakan banyaknya bola merah,
sedangkan C banyaknya padanan topi yang cocok yang di berikan oleh anak berturut – turut kepada pak
Ali ,Badu ,Cokro.
2.2 Distribusi peluang diskret
Suatu peubah
acak diskret setiap nilainya dengan peluang tertentu. Dalam kasus melantunkan
suatu mata uang tiga kali, peubahacak X yang menyatakan banyaknya muka yang
muncul, mendapatkan nilai 2 dengan
peluang 3/8, karna 3 dari 8 hasil
kemungkinan sama memberikan dua muka dan satu belakang. Bila kejadian sederhana
padacontoh 2.2 di beri bobot sama maka
peluang bahwa tidak ada petani yang menerima kembali topinya yang benar, yaitu
peluang bahwa C nilai 0 adalah 1/3 kemungkinan nilai c dan C dan peluangnya ,di
berikan oleh.
c
|
0
|
1
|
3
|
P(C = c)
|
![]() |
![]() |
![]() |
Perhatikan bahwa
c mencapai semua kemungkinan nilai sehingga peluangnya berjumlah 1.
Sering lebih
mudah bila semua peluang suatu peubah acak X dinyatakan dalam
suatu rumus. Rumus seperti itu tentunya merupakan fungsi nilai numerik x
yang akan dinyatakan f(x),g(x),r(x),dst. Jadi ditulis f(x) =
P(X=x); yaitu f(3) = P(X= 3). Himpunan pasangan terurut (x, f(x)) disebut
fungsi peluang atau distribusi peluang peubah acak diskret X.
Definisi
2.4 : Himpunan Pasangan Terurut (x,
f(x)) merupakan suatu fungsi peluang, fungsi masa peluang, atau distribusi
peluang peubah acak diskret X bila, untuk setiap
kemungkinan hasil x.
1. f(x)
≥ 0
2.
![]()
3. P(X=x)
= f(x)
|
Contoh 2.3
Suatu pengiriman
8 komputer pc yang sama ke suatu toko mengandung 3 yang cacat. Bila suatu
sekolah membeli 2 komputer ini secara acak, cari distribusi peluang banyaknya
yang cacat.
Jawab :
Misalkan X
peubah acak dengan nilai x kemungkinan banyaknya computer
yang cacat yang dibeli sekolah tersebut. Maka x dapat memperoleh
setiap nilai 0, 1, dan 2. sekarang ,
f(0) = P(X=0) =
= ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif)
f(1) = P(X=1) =
= ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
f(2) = P(X=2) =
= ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.gif)
jadi distribusi peluang X
x
|
0
|
1
|
2
|
f(x)
|
![]() |
![]() |
![]() |
Contoh 2.4
Bila 50 % mobil
yang dijual oleh suatu agen bermesin diesel, cari rumus distribusi peluang
banyaknya mobil bermesin diesel bagi ke 4 mobil berikutnya yang dijual oleh
agen tersebut.
Jawab :
Karena peluang
mobil bermesin diesel atau bensin 0,5 ; ke
= 16 titik pada ruang sampel mempunyai peluang
yang sama. Jadi, pembagi untuk semua peluang, dan juga untuk fungsi peluang,
adalah 16. Untuk mencari banyaknya cara menjual 3 mobil bermesin diesel,
diperlukan memandang banyaknya cara membagi 4 hasil menjadi dua bagian dengan 3
mobil bermesin diesel pada suatu bagian dan bermesin bensin untuk yang lainnya.
Ini dapat dibuat dalam
= 4 cara. Umumnya , kejadian menjual x
mobil bermesin diesel dan 4-x bermesin bensin dapat terjadi dalam
cara, x bernialai 0,1,2,3, dan
4. Jadi distribusi peluang f(x) = P(X=x) adalah
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image028.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image030.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image032.gif)
f(x) =
untuk x = 1,2,3,4.
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image034.gif)
Dalam banyak soal diperlukan menghitung peluang bahwa nilai
amatan peubah acak X akan lebih kecil atau sama dengan suatu bilangan real x.
Bila F(x) = P(X≤x) untuk setiap bilangan real x, namakan F(x) sebagai
distribusi kumulatif/tumpukan peubah acak X.
Definisi
2.5 : distribusi kumulatif f(x) suatu peubah
acak diskret X dengan distribusi peluang f(x) dinyatakan oleh
F(x) = P(X≤x) =
![]() ![]() ![]() |
Untuk peubah
acak C, jumlah pasangan yang benar di contoh 2.2,
F(2,4) = P(C
2,4) = f(0) + f(1) =
+
= ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image048.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image042.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image044.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image046.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image048.gif)
Distribusi kumulatif C diberikan oleh
F(c) =![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image050.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image050.gif)
Perlu diperhatikan secara khusus bahwa distribusi kumulatif
tidak hanya didefinisikan pada nilai yang dicapai oleh peubah acak tetapi pada
semua bilangan real.
Contoh 2.5
Hitunglah distribusi kumulatif peubah acak X dalan contoh
2.4 dengan menggunakan F(x), perlihatkan bahwa F(2) =
.
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.gif)
Jawab :
Dengan menghitung langsung distribusi peluang pada contoh
2.4 diperoleh f(0) =
, f(1) =
, f(2) =
, f(3) =
, dan f(4) =
. Jadi
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image054.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image056.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image056.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image054.gif)
F(0) = f(0) = ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image054.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image054.gif)
F(1) = f(0) + f(1) = ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image058.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image058.gif)
F(2) = f(0) + f(1) + f(2) = ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image060.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image060.gif)
F(3) = f(0) + f(1) + f(2) + f(3) = ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image062.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image062.gif)
F(4) = f(0) + f(1) + f(2) + f(3) + f(4) = 1
f(x) = ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image064.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image064.gif)
sekarang = F(2) – F(1) =
-
= ![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image060.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image058.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.gif)
Sering menolong
bila distribusi peluang digambarkan dalam bentuk grafik (x, f(x)) dalam
contoh 2.4 dapat digambarkan seperti pada gambar 2.1. bila semua titik itu dan
sumbu x dihubungkan dengan ririt (garis putus-putus) atau garis tebal maka apa
yang disebut dengan diagram batang atau balok. Gambar 2.1
memperlihatkan dengan jelas nilai X yang paling besar kemungkinannya terjadi,
dan dalam kasus ini menunjukkan bentuk yang setangkap sempurna.
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image065.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image066.gif)
5/16
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image067.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image068.gif)
3/16
2/16
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image069.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image069.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image070.gif)
Orang lebih
sering menggambarkan persegi panjang seperti pada 2.2 dari pada menggambarkan
titik (x, f(x)) . persegi panjang ini dibuat sedemikian rupa sehingga
alasnya yang sama panjang mempunyai titik tengah tiap nilai x dan tingginya
sesuai dengan peluang yang sesuai yang diberikan oleh f(x). Alasnya dibuat
sedemikian rupa sehingga sisi dua persegi panjang yang berdampingan bersatu.
Gambar 2.2 disebut histogram peluang.
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image065.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image071.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image072.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image073.gif)
5/16
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image074.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image075.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image074.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image076.gif)
3/16
2/16
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image077.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image078.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image079.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image078.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image070.gif)
Karena lebar
tiap alas sama dengan satu pada gambar 2.2 maka P(X=x) menyatakan luas persegi
panjang yang titik tengahnya x. Kendati lebar alasnya tidak satu, tinggi
persegi panjang masih dapat diukur sehingga luasnya masih sama dengan peluang X
mendapat setiap nilai x. Konsep penggunaan luas untuk menyatakan peluang
diperlukan dalam pembahasan distribusi peluang peubah acak kontinu.
Grafik distribusi kumulatif
contoh 2.5 ynag merupakan fungsi tangga seperti pada gambar 2.3
diperoleh dengan menggambarkan jumlah titik (x,F(x)).
Suatu distribusi peluang dapat menggambarkan lebih dari satu
peristiwa. Distribusi peluang pada contoh 2.4, misalnya , berlaku untuk peubah
acak Y, bila Y menyatakan banyaknya muka yang muncul bila satu mata uang
dilantunkan 4 kali, atau untuk peubah acak W, bila W menyatakan banyaknya kartu
merah yang muncul bila empat kartu diambil secara acak dari suatu kotak kartu
bridge secara berurutan, tiap kartu dikembalikan dulu lalu kartu dikocok
kembali, baru kartu berikutnya diambil. Distribusi diskret khusus yang dapat
dipakai pada banyak situasi percobaan berlainan akan dibicarakan.
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image080.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image081.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image082.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image083.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image084.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image085.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image086.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image087.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image088.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image089.gif)
![](file:///C:/Users/PUTRIE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image090.gif)
0 Response to "PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSI PELUANG 2020"
Posting Komentar