MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN TERBARU 2020
BAB IPENDAHULUAN
Dilihat dari konsep pendidikan,
masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri yang
tidak berpendidikan sampai dengan yang berpendidikan. Sementara itu,
dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal
yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh
anggotanya, tetapi tidak sistematis.
Mohammad
Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan
Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat
bersifat korelatif, bahkan seperti telur dengan ayam. Masyarakat
maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam
masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang
melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan
uraian diatas, maka makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para pembaca
mengenai manajemen hubungan sekolah dan masyarakat.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
1. Pengertian
Hubungan
antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup
mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan
pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat
mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah
dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat. Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah
kegiatan yang dilakukan sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Ada suatu kebutuhan yang
sama antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif, maupun dilihat dari segi
psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan lebih
terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang
menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman-pengalaman
anak dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam sekolah.
Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus
berhubungan dengan masyarakat :
a. Faktor
perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar di sekolah.
b. Faktor masyarakat, yang menuntut adanya perubahan-perubahan dalam pendidikan di sekolah dan perlunya bantuan
masyarakat terhadap sekolah.
c. Faktor
perkembangan ide demokrasi bagi masyarakat terhadap pendidikan.
Pengertian
di atas memberikan isyarat kepada kita bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat
lebih banyak menekankan pada pemenuhan akan kebutuhan masyarakat yang terkait
dengan sekolah. Di sisi lain pengertian tersebut di atas menggambarkan bahwa
pelaksanaan hubungan masyarakat tidak menunggu adanya permintaan masyarakat,
tetapi sekolah berusaha secara aktif serta mengambil inisiatif untuk melakukan
berbagai aktivitas agar tercipta hubungan dan kerjasama harmonis.
2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Elsbree menggariskan tujuan tentang hubungan antara
sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Untuk memajukan
kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
b. Untuk memperkokoh
tujuan dan memajukan kualitas penghidupan masyarakat.
c. Untuk mendorong
masyarakat dalam membantu progam bantuan sekolah dan masyarakat di sekolah.
Di
dalam masyarakat ada sumberdaya manusia dan sumber daya non manusia. Dari kedua
sumber daya itu, sekolah dapat memilih dan memanfaatkan untuk program
pendidikan sekolah. Jika sekolah itu berhasil memanfaatkan secara maksimal,
maka hasil belajar anak akan lebih baik. Dengan demikian potensi anak akan
bertumbuh dan berkembang secara maksimal. Pengaruh yang lebih jauh dari
perkembangan anak tersebut adalah tujuan pendidikan sekolah akan tercapai
dengan meyakinkan. Hal ini berarti bahwa tamatan (output) sekolah secara
langsung akan ikut serta dalam memajukan penghidupan dan kehidupan masyarakat. Karena
itu hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat perlu dipelihara dan
dikembangkan secara terus menerus.
3. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Apabila
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran,
baik dalam arti sasaran masyarakat atau orang tua yang dapat diajak kerjasama
maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan
di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Integrity (kejujuran)
Prinsip
ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat
harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan
kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan
akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik. Biasanya sering
terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya
menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh
sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah
persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang disajikan dengan melengkapi
informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat diterima secara
rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian
dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid terhadap sekolah, atau dengan kata
lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi
dan abad informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan berani memberikan
penilaian secara langsung tentang sekolah.
b. Continuity( terus menerus )
Prinsip
ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus
dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya
satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan
oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau
masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila
ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang.
Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan
kepada orang lain untuk menghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi,
maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua murid
dan masyarakat.
Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah,
permasalahan-permasalahan sekolah bahkan permasalahan belajar siswa selalu
muncul dan berkembang setiap saat, karena itu maka diperlukan penjelasan
informasi yang terus menerus dari sekolah untuk masyarakat atau orang tua
murid, sehingga mereka sadar akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam
meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya.
c. Simplicity(kesederhanaan)
Prinsip
ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang
dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak
pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang
disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui
pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk
sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat
setempat). Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi
yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti.
Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh
sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat
pemahaman masyarakat.
d. Coverage (pemberitaan)
Kegiatan
pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau
substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya
program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain
kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
a. Lengkap,
artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan,
padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui
keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu
informasi kemajuan sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi yang
dapat dicapai sekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.
b. Akurat, artinya
informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan
dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
c. Up to
date, berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan,
kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir. Dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian
sejauh mana sekolah dapat mencapai misi dan visi yang disusunnya.
e. Constructiveness (membangun )
Program
hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti
sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan
demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang
sekolah serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang
dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, akan merupakan
salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada
sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan
pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang
perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat tertentu. Prinsip
ini juga berarti dalam penyajian informasi hendaknya obyektif tanpa emosi dan
rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini memberitahukan kelemahan-kelemahan
sekolah dalam memacu peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Penjelasan yang
konstruktif akan menarik bagi masyarakat dan akan diterima oleh
masyarakat tanpa prasangka tertentu, hal ini akan mengarahkan mereka untuk
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan sekolah. Untuk itu informasi yang
ramah, obyektif berdasarkan data-data yang ada pada sekolah.
f. Adaptability ( penyesuaian )
Program
hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di
dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan
informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan
pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan
kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi
bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit)
pada pagi hari.
Pengertian-pengertian yang benar dan valid tentang
opini serta faktor-faktor yang mendukung akan dapat menumbuhkan kemauan bagi
masyarakat untuk berpartisipasi ke dalam pemecahan persoalan-persoalan yang
dihadapi sekolah.
4. Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
- Sekolah
sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam
konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat
sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang
fungsional.
- Sekolah
sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan
sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua
belah pihak.
- Masyarakat
berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
- Masyarakat
berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan
mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
- Masyarakat
yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung museum,
perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.
- Masyarakat
yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
- Masyarakat
sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti aspek
alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan
sebagainya.
5. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat
atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2. Membantu
pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau
pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Membantu
pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau
yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
5. Membantu
kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
6. Menyusun
rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.
6. Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat
digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Hubungan edukatif,
ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam
keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak
terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada
diri anak.
2. Hubungan kultural,
yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat
sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam
masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan
dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan
metode-metode pengajarannya.
3. Hubungan
institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga- lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta
maupun pemerintah, seperti hubungan kerja
sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan
Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan
perkembangan pendidikan pada umumnya.
7. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa
berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
1. Adanya program dan
perencanaan yang sistematis.
2. Tersedia basis dokumentasi
yang lengkap.
3. Tersedia tenaga ahli,
terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
4. Kondisi organisasi sekolah
yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat.
8. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)
Kenyataan
membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan
baik. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain : komunikasi yang
terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang tidak lancar dan
pengawasan yang tidak terstruktur. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut
beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala mengenai
berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang
mengakrabkan seperti open house kunjungan timbal balik dan program
kegiatan bersama seperti pentas seni, perpisahan.
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan
lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat,
yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik peragaan, teknik elektronik.
Ø Teknik Tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan
secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
- Buku
kecil pada permulaan tahun ajaran
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya
dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari
libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua
murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
- Pamflet
Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi
tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang
tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid
juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian
masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
- Berita
kegiatan murid
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada
selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di sekolah atu pesantren. Dengan membacanya orang tua murid
mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan
yang dilakukan murid.
- Catatan
berita gembira
Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan
murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja
catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita
tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau
bahkan disebarkan ke masyarakat.
- Buku
kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan
orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang
sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku
tersebut diberikan kepada orang tua murid.
Ø Teknik Lisan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan,
yaitu:
- Kunjungan
rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat,
pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun
tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak
dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka
program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan
minatnya.
- Panggilan
orang tua
Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah
sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang,
mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut.
Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan
anaknya.
- Pertemuan
Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang
masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau
hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu
tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan
dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan
mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
Ø Teknik Peragaan
Hubungan
sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat
melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan
biasanya berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan
anak-anak bernyanyi, membaca puisi dan menari. Pada kesempatan itu kepala
sekolah atau guru TK tersebut dapat menyampaikan program-program peningkatan
mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam
merealisasikan program-program itu.
Ø Teknik Elektronik
Seiring
dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan
orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana
elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai
sarana untuk promosi pendidikan.
BAB IIIPENUTUPKESIMPULAN
Sekolah
dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun keduanya
tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan khususnya dalam upaya mendidik
generasi muda. Berbagai persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan bagian
dari persoalan masyarakat. Hal ini membutuhkan team work bidang
kehumasan.
Melalui
manajemen berbasis sekolah, administrasi hubungan dengan masyarakat memegang
peran penting. Komunikasi yang berkualitas antara sekolah dengan masyarakat
menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen Humas ini. Jika hubungan sekolah
dengan masyarakat berjalan harmonis, dan dinamis maka proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang dicanangkan.
Dengan demikian output sekolah akan semakin berkualitas dan mampu menjawab
kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Untuk
mendukung hal tersebut beberapa saran dapat diajukan seperti: kemampuan
manajerial hubungan dengan masyarakat harus ditingkatkan, diperlukan publikasi
dan promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan sekolah,
meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah
dengan masyarakat serta meningkatkan akuntabilitas berupa laporan
pertanggungjawaban berbagai kegiatan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, MA
.2008.Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.Ar-Ruzz Media
Handoko, T.
Hani.1991.Manajemen.Edisi II.Yogyakarta:BPFE
Tim Dosen AP
UPI.2009.Manajemen Pendidikan.Bandung:ALFABETA
0 Response to "MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN TERBARU 2020"
Posting Komentar